Kolaborasi FEB dan PT. Panin Asset Management: Penguatan Literasi Investasi Melalui Pelatihan Reksa Dan


Surabaya, 1 Agustus 2024 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengadakan pelatihan dan pengenalan reksa dana yang diadakan bekerja sama dengan PT. Panin Asset Management. Acara ini mempunyai model yakni menggabungkan Pelatihan dan Pengenalan Reksadana dengan Kegiatan Penelitian dari kegiatan ini. Untuk penelitiannya mengusung tema penelitian hibah terapan yang bertema “Model Efektivitas Pelatihan dan Pengenalan Reksa Dana: Integrasi antara Kemajuan Teknologi dan Manajemen Psikologi pada Investor.”


Acara ini dipimpin oleh tim peneliti yang terdiri dari Prof. Dr. Sri Utamy Adi, SE., MM sebagai ketua peneliti, Prof. Dr. Nur Sayidah SE., M.Si., Ak, serta Alvi Mulyaningtyas, SE., MM, yang masing-masing berperan sebagai anggota peneliti. Pembukaan acara dilakukan oleh Prof. Sri Utami yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Panin, para peneliti, serta peserta dan dosen yang hadir.

"Acara ini merupakan bagian dari penelitian hibah terapan yang didanai oleh Direktorat Riset dan Teknologi serta Pengabdian Masyarakat di bawah RTPM Kemendikbud Ristekdikti," ujar Prof. Nur Sayidah dalam sambutannya sebagai moderator acara. Ia juga menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ricky Fujica Zakaria, S. Kom., narasumber dari PT. Panin Asset Management. Ricky menjelaskan berbagai jenis reksa dana, mulai dari reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, hingga reksa dana pasar uang. Ia juga menggarisbawahi bahwa semakin tinggi potensi keuntungan reksa dana, semakin tinggi pula risikonya.


Dalam sesi diskusi interaktif, beberapa mahasiswa berpartisipasi aktif. Nurolis Khoyati, mahasiswa jurusan Manajemen, menanyakan alasan tingginya pajak deposito dibandingkan instrumen lainnya. Ricky menjawab bahwa ketentuan pajak diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pajak deposito lebih tinggi karena alasan tertentu yang berkaitan dengan mekanisme perbankan.

Ahmad Doni, mahasiswa Akuntansi, juga bertanya tentang perlindungan investasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti meninggal dunia atau berhenti bekerja. Ricky menjelaskan bahwa OJK telah mengatur agar nilai investasi tidak hilang dalam kondisi seperti itu.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai reksa dana dan metodologi riset, serta meningkatkan antusiasme dalam bidang investasi yang dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.


Share this Post